LOGO RESMI ND FISHING COMMUNITY

Ingin tahu tentan NDFC

ANGLERS CREW

BERSAMA MENYALURKAN HOBY SETELAH BERGELUT DENGAN PEKERJAAN

BERBAGAI MACAM REEL

Baca Selengkapnya di menu pilih sesuai kebutuhan dan berbagai merek banyak di Pasaran

ROODS/ JORAN

Baca Selengkapnya di menu pilih sesuai kebutuhan dan berbagai merek banyak di Pasaran

JENIS UMPAN DAN BERBAGAI ASESORIS MANCING

Selengkapnya ada di Menu LURE/UMPAN

Tentang Umpan

SELUK BELUK UMPAN


Mancing apapun jenisnya sangat bergantung pada umpan, karena menentukan sekali dalam hasil tangkapan. Pada umumnya umpan untuk mancing itu terbagi atas : Umpan Alami/Hidup (Natural Bait) dan Umpan Buatan (Artificial Bait). Kriteria umpan yang akan digunakan tergantung pada jenis ikan yang akan dipancing. Umpan untuk ikan laut (Saltwater Fish) tentu akan berbeda sekali dengan umpan untuk ikan air tawar (Freshwater Fish). Bahkan pada ikan laut maupun ikan air tawar tadi umpan akan berlainan pula terhadap jenis ikannya. Sebagai contoh, umpan tiruan berbentuk katak tak akan disambar oleh ikan mas. Oleh sebab itu pengetahuan akan umpan menjadi dasar kemampuan anda memancing.

(sumber :sejutacerita.blogsome.com)

SELUK BELUK UMPAN


UMPAN HIDUP.
Umpan hidup atau alami yang khusus untuk ikan mas adalah makanan alaminya di habitat aslinya bukan pada saat pembudidayaan. Kegemarannya mengaduk lumpur pada dasar air adalah untuk mencari biota hidup yang jadi makanannya. Umpan hidup yang baik untuk dipakai adalah yang masih hidup sedang untuk umpan alami berasal dari umpan hidup atau makanan alami lainnya yang digunakan pada saat masih hidup ataupun mati namun hanya murni umpan alami itu saja, misalnya udang yang telah dikupas kulitnya. Umpan alami ikan mas meliputi hewan dan tumbuhan. Diantaranya yang disukai contohnya adalah jenis lumut (algae), beberapa jenis cacing, udang kecil, ikan-ikan kecil sebangsa cere, keong yang menempel pada tumbuhan air, sejenis kerang air tawar, larva serangga maupun serangga itu sendiri. Beberapa serangga terbang dan melata yang terkadang jatuh pula ke air yakni ulat bambu, uter, ulat daun pisang, lebah, larva lebah dan larva semut (semut rangrang) di sebut kroto. Penyajian umpan hidup diusahakan mengikuti bentuk umpan namun dikaitkan pada mata kail secara benar agar umpan tersebut dapat hidup lama di dalam air. Penempatannya bisa di permukaan, di tengah dan di dasar air. Beberapa umpan hidup yang efektif untuk memancing ikan mas adalah cacing merah,cacing sawah (lur) dan kroto. Pemasangan cacing pada mata kail sangatlah mudah, pegang cacing dengan jari kiri lalu dengan tangan kanan tusukkan cacing pada badannya dekat kepala (anggap cacing mempunyai kepala dan ekor) ikuti bentuk kail dan keluarkan ujung mata kail pada badan dekat ekornya sehingga tampak seekor cacing menjuntai di kail anda. Bila terlalu panjang cacing dapat dipotong terlebih dahulu. Untuk kroto, carilah larva putih yang sudah berbentuk semut (yang berbentuk beras dicampurkan ke umpan buatan)

untuk satu kail bisa 2 atau 3 ekor sekaligus. Tancapkan kail sampai tembus pada bagian dadanya. Kroto atau larva semut ini jangan dipegang terlalu keras karena jika terpencet cairannya akan keluar sehingga bentuk semut akan kempes seperti potongan plastik dan jadi tidak berguna lagi.

UMPAN UMUM
Umpan umum yang dimaksud di sini adalah umpan buatan yang dapat dicerna ikan, merupakan hasil pabrikan yang kemudian diramu sendiri oleh pemancing sehingga menjadi umpan siap saji. Pemberian umpan buatan awalnya semasa pembudidayaan karena selain mudah dibuat dan praktis, umpan buatan ini dapat mempercepat tumbuhnya ikan lewat protein dan gizi yang dicampurkan di dalamnya. Bahan dasar umpan terbuat dari tepung ikan dan bahan lainnya dicampur kemudian dipadatkan di sebut pelet. Dari bahan pelet inilah umpan yang umum dipakai oleh para pemancing, sedang tambahan ramuannya biasanya dimiliki sendiri oleh masing-masing pemancing . Bahan dasar untuk ramuan umpan atau umpan yang sudah jadipun kini ada banyak terdapat di toko pancing. Beberapa di antaranya malah diimpor langsung dari luar negeri seperti pelet Marukyu dari Jepang, aroma perangsang produksi Berkley dan sebagainya. Namun secara umum umpan ramuan dibuat sebagai berikut: 1 kantong pelet halus, ikan sardin 1 kaleng, 1 butir telur bebek. Bersihkan sardin dari sausnya lalu hancurkan , telur bebek ambil bagian kuningnya saja, aduk rata pada baskom lalu campurkan pelet halus tadi sedikit demi sedikit dan aduk hingga merata dengan menambahkan sedikit air. Untuk mengaduk dapat digunakan sendok nasi yang besar (centong), aduk hingga liat sampai umpan siap digunakan. Umpan yang sudah jadi dapat ditambahkan kroto. Tutup umpan dengan serbet basah agar tidak diganggu lalat dan tidak kering terkena sinar matahari. Penggunaan umpan cukup dipulung-pulung kira-kira sebesar kelereng lalu disatukan ke kail dengan bentuk seperti tetesan air. Besar umpan sesuaikan dengan besarnya mata kail. Umpan umum ini hanya disajikan di dasar air. Pengalaman akan mengajarkan anda pada ramuan dan takaran yang sesuai sehingga saatnya nanti umpan anda menjadi yang terhebat di lomba.

UMPAN SPESIAL
Disebut umpan spesial atau khusus, adalah karena memang menggunakan ramuan yang spesial dan sengaja dibuat biasanya pada saat lomba memancing. Resep tercanggih untuk umpan ramuan spesial ini memang belum ada yang pasti. Sebab lain pemancing lain pula resepnya, lain empang lain lagi ramuannya. Namun beberapa pemancing membenarkan bahwa kemahiran membuat umpan yang khusus dapat membawa seorang pemancing menjadi pemenang dalam suatu lomba. Walau belum ada penelitian secara khusus terhadap selera makan ikan mas terutama yang berukuran super namun berdasarkan pengalaman rasanya dapat dibuktikan umpan ramuan yang jitu dapat merajai suatu lomba mancing. Jadi jangan heran jika dalam suatu lomba banyak ditemui umpan dengan ramuan dan aroma yang beraneka ragam. Beberapa pemancing bahkan menyiapkam bahan-bahan umpannya jauh hari sebelum pertandingan karena sulitnya dicari bahan tersebut.
Boleh dibilang umpan spesial ini bila sudah jadi aromanya sangat wangi karena memang bahan pembuatnya terdiri dari bahan-bahan yang berprotein tinggi. Ikan mas memang menyukai makanan alami yang berprotein tinggi di alam aslinya, mungkin hal inilah yang mendorong pemancing menciptakan ramuan umpan seperti itu yang berprotein tinggi sehingga menghasilkan aroma yang mungkin disukai ikan mas.
Ada banyak sekali ramuan umpan spesial di sini yang berhasil dikumpulkan berdasarkan pengalaman dan sumbangan dari para pemancing dan beberapa diantaranya merupakan hasil rangkuman dari majalah Media Mancing dan majalah Mancing dua diantara majalah mancing Indonesia yang pernah terbit.

UMPAN PENEBAR
Umpan penebar adalah umpan yang sengaja ditebarkan pada tempat tertentu (chumming) yang berpotensi agar ikan-ikan segera berkumpul, biasanya disebut umpan bom. Istilah pengeboman dari pemancingan ini memang sederhananya seperti orang yang mengebom tapi dengan umpan pelet, umpan yang telah jadi atau dari sisa kupasan kulit ubi dan kentang yang isinya tentu telah dipakai membuat umpan. Jangan ragu untuk melempar umpan penebar jika diperbolehkan dalam suatu lomba karena hal ini sangat efektif sekali.
Ikan mas yang menemukan serakan umpan bom akan berkumpul sehingga dimakannya umpan anda yang sebenarnya hanyalah tinggal soal waktu. Artinya ikan mas yang telah menemukan contoh makanan yang disukainya itu akan segera melahap umpan ramuan spesial yang sebenarnya karena tentunya lebih lezat menurutnya.

Perlu diperhatikan penempatan umpan penebar harus diingat tempatnya atau titiknya karena di sanalah nantinya umpan sebenarnya anda tempatkan. Untuk itu saat lomba dimulai hal pertama yang anda dan pembantu anda (disebut kenek atau kedi) lakukan adalah melempar bom atau umpan penebar tersebut. Bila boleh dilakukan dengan tangan gunakan pengeboman dengan tangan jika tidak maka dapat anda tempelkan pada rangkaian pancing anda kemudian dilontarkan dengan joran.
Buatlah paling tidak 3 titik pada tempat yang menurut anda sangat berpotensi misalnya dekat pancuran, daerah tengah antara pinggir lapak dan pancuran (disebut blower, berguna sebagai aerasi kolam dan batas lapak yang berseberangan) dan daerah 2~3 meter di depan anda. Jangan terlalu terpengaruh dengan lapak tetangga yang lebih dulu melempar pancing dan mendapatkan ikan, binalah dulu titik potensial anda ini. Jangan melempar pada daerah tetangga atau perairan dangkal. Walau tidak saat itu anda rasakan manfaatnya kemungkinan ikan akan berkumpul di siang harinya atau di hari menjelang sore, jadi jangan sekali-sekali dilupakan titik-titik potensial yang anda bangun tadi.
Bila peraturan lomba tidak memperbolehkan penggunaan umpan penebar, anda tetap dapat mengebom dengan cara lain yaitu: siapkan rangkaian pancing yang banyak isikan dengan umpan yang ukurannya lebih besar dari umpan yang akan digunakan, untuk lomba pasti anda menggunakan peniti pada rangkaian pancing yang memudahkan penggantian umpan. Lempar umpan dengan joran anda pada satu titik bila telah mencapai dasar gentak joran sehingga umpan-umpannya terlepas. Gulung dan lemparkan kembali di titik tadi lalu ulangi hingga dirasakan telah cukup. Saat itulah anda baru mulai memancing.

(taken from site “Mancing Ikan Mas Galatama“)
( sumber : sejutacerita.blogsome.com)

Road to Paiton

     Kali ini Tim NDFC beralih ke laut utara tepatnya di daerah PLTU Paiton, dan pemberangkatan di mulai di rumah saudara salah satu crew yaitu dirumah bapak Tomo, Road kali ini dikomandani oleh Anglerman Teguh yang berangkat dari kota Malang pkl 22.00 WIB dan perjalanan yang diiringi dengan hujan dan kemacetan yang menyesakkan dibeberapa titik antara Pasuruan - Probolinggo dan pada akhirnya sampai di lokasi langsung ke TPI Paiton pkl 0100. Untuk umpan yang dibawa saat itu kita beli udang hidup di daerah Probolinggo. tibalah saatnya esok paginya kita naik perahu nelayan yang kita sewa 300 ribu harga saudara, dan menuju ke tiga rumpon yang ada di Paiton. Lagi-lagi Strike yang didapatkan kurang memuaskan.

Mengatur strategi dulu bro....
Mo berangkat siapin peralatan dulu...





Tehnik Mancing Laut

Memancing di laut dapat dibagi menjadi dua kategori yaitu Memancing dari daratan (Inshore) dan Memancing di tengah laut (Offshore):
Memancing dari daratan (Inshore):
Ada beberapa type mancing dari daratan antara lain:


1. Surfishing (Memancing dari pantai): Biasanya dilakukan di pinggir pantai berpasir, dan piranti spinning adalah yang umum dipakai disini. Bisa juga menggunakan jenis piranti yang lainnya, bergantung pada jenis ikan yang anda inginkan. Kepiting kecil, cacing laut, udang, irisan ikan, ikan hidup dan juga umpan tiruan dapat digunakan sebagai umpan. Pada lokasi yang potensial, anda mungkin dapat memancing ikan yang cukup besar.


2. Pierfishing (Memancing dari dermaga): Memancing dari pelabuhan, dermaga kayu atau penahan gelombang. Kebanyakan pemancing dari dermaga melakukannya untuk rekreasi, juga dengan membawa serta keluarga mereka. Tetapi andapun boleh mencobanya, karena bukan tidak mungkin mendapatkan ikan-ikan besar seperti hiu, pari, kakap putih, dll. Piranti yang umum dipakai adalah type spinning, karena mudah di gunakan. Umpan yang dipakai sama dengan surfishing.


3. Rockfishing (Memancing dari batu karang): Dari namanya sangat jelas bahwa kegiatan memancing dilakukan dari lokasi yang berbatu karang. Saya pernah menyaksikan film tentang memancing dari batu karang, dan sebagai target pancingan adalah ikan Marlin. Marlin bukanlah merupakan target yang lazim dalam rockfishing, dan saya belum pernah menyaksikan sebelumnya dan ternyata sangat mendebarkan dan seru. Biasanya pada rock fishing bisa mendapatkan ikan yang lebih besar jika dibandingkan dengan surfishing dan pierfishing. Baik piranti maupun umpan yang digunakan masih sama seperti surfishing dan pierfishing, namun kegiatan memancing dilakukan dari pantai yang berkarang terjal dan juga agak sulit dicapai pada beberapa lokasi.

Mancing di tengah laut (Offshore):
Memancing dari tengah laut juga ada beberapa macam tehnik yang dapat di lakukan:

1. Bottom Fishing (Mancing dasar/jebluk): Memancing dari atas perahu yang di jangkar diatas lokasi yang dianggap potensial seperti gugusan karang, tubiran, dll. Menggunakan pemberat (umumnya terbuat dari timah) untuk menenggelamkan umpan sampai ke dasar laut. Umpan yang umum dipakai antara lain udang, ikan hidup, irisan daging ikan, cacing laut, dll. Anda dapat menggunakan type piranti yang sesuai dengan keinginan. Pada lokasi yang berpotensi ikan besar, sebaiknya menggunakan type conventional. Anda akan mempunyai tali pancing yang cukup panjang dan juga kelas kenur menengah dengan menggunakan type conventional. Sedangkan untuk ikan yang lebih kecil akan lebih mengasyikan jika menggunakan type spinning atau baitcasting.

2. Jerking (Mancing hentak/ngotrek): Sama halnya pada mancing dasar, perbedaanya terletak pada umpan yang dipakai. Mancing ngotrek menggunakan umpan tiruan yang diberi pemberat agar dapat tenggelam sampai ke dasar laut. Dan umpan tsb biasanya menyerupai ikan kecil, cacing, udang, dll. Melempar umpan dan lalu mengulur kenur sampai umpan sampai ke dasar laut, lalu gulung kenur sambil menggerakan joran untuk menciptakan gerakan kepada umpan agar terlihat seperti hidup. Setelah umpan sampai dipermukaan tenggelamkan umpan kembali, lalu gulung lagi. Demikian berulang-ulang sampai ada ikan yang menyambar umpan tsb. Piranti yang umum dipakai adalah jenis spinning, baitcasting dan conventional.


3. Kite Fishing (Mancing menggunakan layang-layang): Memancing dari perahu dengan menggunakan layang-layang untuk menjauhkan umpan pada jarak tertentu. Dan juga untuk menjaga umpan agar tetap berada di permukaan air, karena tehnik ini biasanya di lakukan untuk menangkap ikan-ikan permukaan (palagis). Beberapa pemancing bahkan menggunakan jerat untuk menangkap ikan. Piranti yang biasanya dipakai adalah jenis spinning, dan disamping menggunakan layang-layang dapat pula memakai balon.

4. Drifting (Mancing berhanyut): Dapat diartikan menghanyutkan umpan atau perahu, keduanya akan menimbulkan efek yang sama. Umpan yang paling baik digunakan adalah umpan hidup dengan menggunakan piranti jenis spinning, baitcasting atau conventional. Ada pula pemancing yang melakukan hal ini untuk menemukan gugusan karang yang dikelilingi oleh ikan-ikan pancingan. Setelah ada yang menyambar umpan, biasanya jangkar di lemparkan dilokasi tersebut.

5. Trolling (Mancing tonda): Menggunakan umpan hidup atau segar dan juga umpan tiruan adalah umum pada tehnik ini. Biasanya umpan di hela di belakang perahu yang bergerak maju pada kecepatan tertentu. Dianjurkan untuk menggunakan piranti conventional, karena ikan target biasanya ikan-ikan yang berukuran besar.

( Sumber:  iftfishing.com )

Senar/Line

Senar adalah suatu tali yang terbuat dari bahan khusus, digunakan untuk memancing dan menempatkan kail (hooks), pelampung (float), timah (sinker) & accessories lainnya. Ada 2 bagian senar yaitu main line dan hook line. Pemakaian senar disesuaikan dengan tujuannya, apakah untuk mencari ikan besar/kecil terutama di kolam. Diameter senar disesuaikan dengan besar kecilnya ikan yang kita inginkan. Hal pertama yang perlu diketahui dalam memilih senar adalah kualitas dari bahan senar tersebut yang masing-masing senar mempunyai cirri khas tertentu, dan biasanya senar yang baik kualitasnya relatif mahal. Senar yang baik adalah senar yang mempunyai mutu stabil. Dibuat dari bahan baku berkualitas, mesin yang baik dan dengan proses dan quality control yang baik pula. Kestabilan senar yang dimaksud adalah jika dibuat dengan quality control yang ketat seperti diameter, kekuatan (strength), Kekuatan ikat senar (knot strength), perpanjangan senar pada saat ditarik (elongation), daya lentur (flexibility) dan ketahanan gesek(abrasion resistance).

JENIS-JENIS SENAR

MONOFILAMENT
     Senar monofilament adalah senar dengan serabut (filament) tunggal, yang terbuat dari bahan dasar nylon. Bahan dasar pembuatan senar nylon ini adalah biji nylon (nylon chips). Senar monofilament terbagi atas 3 macam yaitu :

Senar Nylon Homo-Polymer, merupakan generasi pertama dari senar nylon yang terbuat dari bahan nylon 6. Senar ini masih diproduksi sampai saat ini, karena merupakan pilihan yang paling ekonomis.

Senar Nylon Co-Polymer, merupakan senar yang diformulasi khusus untuk mengatasi kekurangan pada senar homopolymer. Dengan elongasi (perpanjangan senar pada saat ditarik) yang kecil, kelenturan yang lebih baik dan memiliki kekuatan lebih tinggi dari senar nylon homo-polymer. Senar ini diblending (dicampur) dari dua jenis bahan yaitu nylon 6 dan nylon 66. Senar jenis ini dikembangkan lebih luas menjadi :

1. Extra Strength, senar ini diformulasi dengan bahan khusus dan memiliki kekuatan 15% diatas rata-rata. Efek sentakan joran diteruskan oleh senar secara cepat dan akurat, senar ini sangat cocok untuk keperluan mancing yang menuntut kecepatan mengajar/mengarahkan ikan seperti pada saat mancing system galatama/profesional.

2. Better Abrasion Resistance, senar ini telah ditambah dengan zat aditif/lapisan bahan keramik atau fluoro karbon, sehingga lebih tahan gesekan hingga 2 atau 3 kali lipat atau bahkan lebih daripada senar tanpa lapisan tambahan. Karena tidak mudah terkikis oleh penuntun senar pada joran. Senar ini cocok untuk keperluan mancing yang membutuhkan ketenangan dan lama seperti mancing dari tebing karang, mancing dasar yang banyak karang, pasir dan juga sebagai leader (senar penghubung ke mata kail/hook).

3. Softer, Penambahan bahan aditif tertentu membuat senar tetap lentur walaupun telah lama dipakai. Senar yang lentur permanen meningkatkan jarak lontaran lebih jauh daripada senar standar, namun dengan akurasi yang tetap terjaga.

Senar Fluoro Carbon,
Senar ini dibuat untuk mengatasi kelemahan senar dari bahan nylon. Senar ini dibuat dari bahan polyvinyledene fluoride (PVDF).

Kelebihan senar ini adalah :
a. Indeks bias (Reflexion Index) senar ini adalah 1.43 karena mendekati indeks bias air yaitu 1.34, jadi kenampakan senar ini lebih tak terlihat disbanding dengan senar nylon yang memiliki indek bias 1.53.
b. Berat jenis (Bouncy), senar ini juga lebih cepat tenggelam daripada senar nylon dengan berat jenis 1.78kg/lt yang lebih berat daripada berat jenis nylon 1.14kg/lt, (berat jenis air tawar = 1.00kg/lt)
c. Senar ini tidak banyak menyerap air, sehingga dalam kondisi basah atau kering sifatnya tidak banyak berubah atau lebih solid.
d. Senar ini lebih tahan terhadap radiasi ultra violet.

Kekurangan senar ini adalah :
a. Tenacity (kekuatan tanpa dipengaruhi diameter) carbon lebih kecil disbanding senar nylon, maka pada ukuran diameter yang sama, senar nylon lebih kuat dibanding dengan fluoro carbon.
b. Kelenturan fluoro carbon lebih jelek disbanding senar nylon
c. Perbandingan kekuatan ikat terhadap kekuatan linear pada senar fluoro carbon hanya 60%, dibandingkan dengan senar nylon yang berkisar 70% sampai 80%.
d. Harga senar fluoro carbon jauh lebih mahal disbanding senar nylon.

MULTIFILAMENT
Senar multifilament adalah senar dengan banyak serabut/filament. Permukaan senar ini kasar, tidak sehalus senar dari bahan nylon. Senar ini banyak dipakai oleh pemancing hobby dan biasanya digunakan untuk lomba.
Senar Braided, adalah senar yang memiliki banyak serabut dan menyerupai kepangan rambut. Terbuat dari bahan turunan plyethylene (PE) yang disebut Dyneema. Senar ini unggul karena elongasinya rendah sekali, kekuatan senar lebih baik dan memory lebih rendah (senar keluar dari spool berbentuk sama seperti spool). Sifat senar ini sangat meyerap air, tidak transparan, berat jenis yang kutang dari 1, membuat senar ini sulit tenggelam dan diurai jika kusut.

Perbandingan kekuatan ikat dan linear kurang dari 50%, akibatnya beberapa model simpul sulit dibuat. Apabila cincin joran (line guide) yang terbuat dari bahan yang kurang baik kualitasnya, maka akan mudah rusak/tergores oleh senar braided ini. Contoh line guide yang baik kualitasnya seperti keluaran pabrik fuji (Jepang) & AFTCO (Amerika) lebih tahan terhadap gesekan senar braided ini.

Senar Fusio, adalah senar yang memiliki banyak serabut sejajar yang dijadikan satu dengan lapisan pelindung agar tidak terurai. Perbedaan senar braided dengan senar fusio hanya terletak pada bentuk alurnya, braided berbentuk seperti kepangan sedangkan fusio kumpulan senar sejajar yang dijadikan satu.

Benang PE ini sering dipasaran menggunakan kata PE 1 PE 2 PE 3 ini berarti bahwa
PE 1 = 10 lb, PE 3 = 30 lb, PE 5 = 50 lb, PE 8 = 80 lb
Standart PE
20 lb = 0.15 mm
30 lb = 0.20 mm
40 lb = 0.25 mm
50 lb = 0.35 mm
60 lb = 0.40 mm

(sumber: .iftfishing.com)

Mengatasi Mabuk Laut

  Mabuk laut merupakan suatu kondisi yang paling tidak disukai oleh pemancing. Dikalangan para pemancing istilah mabuk laut lebih terkenal dengan sebutan Jackpot. Perjalanan mancing yang semula menyenangkan bisa berubah seketika akibat mabuk laut. Jika seseorang terkena mabuk laut akan sulit untuk menghentikannya untuk tidak jackpot kecuali balik ke darat. Berikut ini beberapa tips agar tidak mengalami mabuk laut :

1. Istirahat yang cukup serta minum obat anti mabuk atau gunakan koyo pada bagian tertentu sebelum berangkat ke laut. Yang penting jaga kondisi badan untuk tetap fit sebelum menuju laut.

2. Usahakan makan dulu sebelum ke laut, jaga jangan sampai perut kosong. Konsumsi makanan yang
banyak mengandung serat dan makan buah-buahan. Hindari makanan yang berminyak.

3. Saat berada di kapal usahakan agar mata tetap memfokuskan pandangan ke garis horisontal,
badan jangan terlalu membungkuk atau melihat ke bawah, hal ini bisa membuat lebih cepat merasa
mual. Jika belum terbiasa jangan sekali-kali merangkai alat pancing sendiri di kapal, minta
tolong saja kepada ABK untuk merangkai atau memasang dan merangkai umpan

4. Kenakan jaket jika udara terasa dingin agar tidak masuk angin

5. Hindari tempat mesin yang berbau solar, karena asap buangan mesin tersebut bisa membuat pusing.

6. Menjelang pergantian waktu dari siang ke malam hari, sempatkan untuk beristirahat/tidur
sebentar saja baru kemudian mancing lagi. karena bagi orang yang belum terbiasa, saat-saat itu
berpotensi memicu terjadinya mabuk laut dikarenakan jarak pandang mata pada siang hari yang
cukup jauh berkurang akibat berkurangnya intensitas cahaya matahari.

7. Bawalah obat-obatan yang bisa mencegah terjadinya mabuk laut. Seperti; Dramamine (obat anti
motion sickness), obat maag untuk mengurangi asam lambung, kimite patch (semacam plester yang
ditempelkan dibelakang telinga), analgetik untuk menghilangkan pusing.

Tindakan yang harus dilakukan jika mengalami mabuk laut :
1. Baringkan badan dengan posisi kepala lebih rendah dari kaki
2. Kendurkan ikat pinggang sehingga pernafasan perut tidak terganggu
3. Minum obat anti mual golongan B6 (Daramamine,stugeron dsb)
4. Jika mengalami pusing yang hebat, minum analgetik
5. Makan atau minum sesuatu yang bisa menghangatkan badan, lalu cuci muka dengan air hangat
6. Cari posisi yang nyaman sehingga pernafasan bisa teratur kembali
7. Jika keadaan tidak membaik juga segera kembali ke darat dan periksa ke dokter.

Selain tips diatas, para pemancing memiliki cara tersendiri untuk mengatasi mabuk laut
diantaranya :
1. Jika ada salah satu temannya yang mengalami mabuk laut/Jackpot pemancing lain memberikan
joran yang sedang strike. Hal ini bertujuan untuk mengalihkan perhatiannya sehingga lupa dengan mabuk lautnya.
2. Makan hati ikan mentah
3. makan lumpur laut
4. Minum air laut/kumur dengan air laut
5. Disuruh berenang di laut

(Berbagai Sumber)

Mancing GT

Dalam bahasa latinnya ikan Giant Trevally yang disingkat GT merupakan ikan yang paling sering dipancing di perairan tropis. Di kalangan nelayan ikan ini diberi nama “ikan kue”  dan memiliki nama latin yakni caranx ignobilis. Ikan ini hampir bisa ditemukan di seluruh perairan nusantara, dan ia memiliki habitat mulai dari muara sungai, lepas pantai yang dangkal sampai pinggir perairan dalam yang kaya dengan plankton dan aneka jenis tanaman laut. Ikan ini secara umum lebih menyukai keadaan air yang keruh dan berarus.
Ikan Giant Trevally memiliki ciri-ciri fisik yakni kepala yang besar dan tumpul dan memiliki warna putih keperakan dan terkadang memiliki spot hitam di sepanjang tubuhnya.ikan ini sangat cepat pertumbuhannya secara seksual dan dapat mencapai panjang sampai 1 m maka dari itu ikan ini diberi gelar sebagai ikan raksasa atau “giant”. Sebagai ikan predator, ikan Giant Trevally merupakan ikan pemangsa yang pandai berburu ikan lain dengan cara individu ataupun kelompok dengan sirip yang kuat ikan ini dapat mengincar mangsanya dengan kecepatan tinggi. Pemancingan ikan Giant Trevally memerlukan ketrampilan khusus juga mengingat kekuatan dan daya tarikannya saat memancing yang lumayan berat.
Ikan Giant Trevally juga merupakan ikan yang termasuk dalam ikan konsumsi utama di perairan laut dalam, dan ditangkap oleh nelayan dengan jumlah yang luar biasa setiap tahunnya. Meskipun rasa dagingnya tidak terlalu populer sebagai masakan, namun penangkapan ikan Giant Trevally setiap tahunnya selalu meningkat untuk digunakan sebagai ikan konsumsi. Ikan ini menjadi salah satu ikan tangkapan yang penting bagi para nelayan.
Di alam liar ikan Giant Trevally ini memangsa makanan yang beraneka ragam, mulai dari jenis–jenis crustaceae atau udang–udangan, ikan karang lain atau cumi–cumi. Fungsi ikan ini adalah sebagai ikan pemangsa, sehingga menjadi salah satu pemangsa utama perairan karang. Ia mencari makan di sepanjang karang dan ceruk batu–batuan di dasar lautan dan tengah perairan. Ikan Giant Trevally dikenal memiliki kebiasaan makan di saat mulai senja serta di saat matahari mulai terbit dimana suhu air tidak terlalu panas.
Pemancingan untuk ikan Giant Trevally sungguh mengasyikkan mengingat besar tubuhnya yang bisa mencapai puluhan sentimeter. Ikan ini dapat dirasakan tarikannya yang sangat menyentak. Pada saat fight ia akan menjajal kekuatan peralatan pancing anda, mulai dari reel, senar dan mata pancing anda serta cara anda dalam membuat tali menali.
Pemancingan ikan Giant Trevally dapat menggunakan jenis umpan hidup seperti ikan teri atau minnows dan potongan daging cumi–cumi. Meski demikian ikan Giant Trevally bisa juga dipancing dengan cara Popping dan Jigging dengan menggunakan umpan palsu atau spoon. Pada dasarnya ikan ini sangat rakus dengan umpan yang diberikan kepadanya, karena ia termasuk pemakan segala.
Sebaiknya anda mencari spot yang bagus untuk memancing ikan Giant Trevally, yakni daerah berkarang yang banyak karena merupakan habitat dari ikan ini di alam liar. Dengan umpan yang tepat dan didukung arus air yang cukup deras biasanya ikan ini dapat dipancing dengan gampang.
(pulauseribu.net)

Tips Memancing

Tips Mancing

   Tip - Tip Mancing
Beberapa hal dalam memancing yang perlu kita pelajari dan sebisanya kita terapkan agar sewaktu dalam kegiatan memancing tersebut kita mendapatkan suatu kepuasan yang maksimal dari aktivitas memancing tersebut. Diantaranya adalah sebagai berikut :

Beberapa hal dalam memancing yang perlu kita pelajari dan sebisanya kita terapkan agar sewaktu dalam kegiatan memancing tersebut kita mendapatkan suatu kepuasan yang maksimal dari aktivitas memancing tersebut. Diantaranya adalah sebagai berikut :

  1. Usahakan membawa beberapa ukuran mata kail
  2. Jika hal-hal yang tidak diinginkan terjadi misalnya tidak adanya sambaran ikan besar terhadap umpan ubahlah mata kail ke ukuran yang lebih kecil. Mendapatkan ikan kecil lebih baik disbanding pulang tampa membawa ikan
  3. Jika menggunakan lebih dari satu set pancing usahakan menggunakan umpan yang berbeda
  4. Memancing bersama rekan pancing lainnya lebih baik daripada mincing sendiri,apabila rekan mu menggunakan teknik atau gaya memancing berbeda dan ia mendapatkan strike yang pertama janganlah malu untuk menerapkan teknik atau gaya memancing sepertinya
  5. Usahakan mengetahui apa ikan targetmu, ini akan menghindarkanmu dari hal membuang waktu percuma
  6. Apabila akan melakukan trip memancing biasakan mempersiapkan segala alat pancing dirumah
  7. Selalu mempertajam pisau pengiris umpan mu, jangan sampai waktu ingin digunakan pisau tersebut tidak bekerja dengan baik
  8. Mata kail berukuran kecil bisa mendapatkan ikan besar, mata kail besar belum tentu bisa mendapatkan ikan kecil
  9. Saat terbaik memancing ialah saat naiknya air pasang/kalau disungai saat air surut (dangkal)
  10. Sebelum melakukan trip memancing ketahuilah prakiraan cuaca,pasang surut air dan hal-hal lain yang berhubungan dengan alam
  11. Jika kamu melihat kawanan burung dilaut yang sedang menyambar ikan-ikan kecil dipermukaan maka hentikanlah kapal dan lemparan umpanmu disekitar burung tersebut, karena biasanya dibawahnya ada ikan pelagis ataupun ikan tongkol yang juga sedang memangsa ikan-ikan kecil yang ada dipermukaan tersebut
  12. Dua jam sebelum dan setelah mata hari terbenam dan dua jam sebelum dan setelah mata hari terbit adalah masa paling pruduktif untuk memancing
  13. Apabila melakukan trip memancing beritahulah keluargamu bahwa kamu akan melakukan trip memancing dan selalu bawalah hp yang baterainya terisi penuh
  14. Jika memacing disungai hendaklah jangan pergi sendiri karena kalau terjadi apa-apa dengan perahu atau anda tercebur ke sungai atau anda memancing didaerah yang masih alami dan banya kbuaya ditakutkan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan
  15. Jika ombak tinggi dan angina laut kencang janganlah pergi memancing terlalu jauh ketengah laut
  16. Cobala memancing dengan teknik popping apabila memancing di karang
  17. Ada satu pendapat mengatakan bahwa 90% adalah ikan yang ada diarea pemancingan dan 10% nya adalah teknik pemancing tersebut
  18. Jika kamu tidak mengenal spot pemancingan yang akan kamu datangi, carilah orang yang biasa memancing di spot tersebut dan mintalah nasehat ataupun pengetahuan tentang spot tersebut
  19. Selau menyimpan ikan setelah kamu mendapatkannya, itu akan membuat kodisi ikan tetap terjaga
  20. Ketahuilah pikiran ikan. Ikan mempunyai 3 pikiran, makan, berenang dan kawin.Maka kita harus mengetahui kapan mereka makan, bagaimana mereka berenang dan kapan mereka kawin
  21. Lumba-lumba adalah sahabat, jika mereka sedang mengikuti kapal atau perahu kita hendaklah melemparkan ikan kecil ataupun udang pada mereka.
1. KENUR / KENUR UTAMA / TALI PANCING (Line)

  • Wonofilamen, Multifilamen serta Multi core filamen dibenarkan untuk digunakan sebagai kenur utama.
  • Ukuran kenur yang diperbolehkan terbagi menjadi 1 1 kelas, yaitu : 1 kg (2 lbs) ; 2 kg (4 lbs) ; 3 kg (6 lbs) ; 4 kg (8 lbs) ; 6 kg (12 lbs) ; 8 kg (16 lbs) ; 10 kg (20 lbs) ; 15 kg (30 lbs) ; 24 kg (50 lbs); 37 kg (80 lbs) ; dan 60 kg (130 lbs).
  • Dilarang menggunakan kawat atau kabel logam sebagai kenur utama.
2. PENGGANJAL KENUR (Line backing)

  • Ganjal yang tidak disambungkan langsung ke kenur utama diizinkan pemakaiannya tanpa pembatasan ukuran maupun bahannya.
  • Bila pengganjal mempergunakan kenur yang kemudian disambungkan dengan kenur utama, maka klasifikasi hasil pancingan ditentukan berdasarkan kenur yang mempunyai kelas kenur yang paling besar. Ukurannya tidak boleh melebihi kelas 60 kg (130 pon) serta harus dari jenis kenur yang diperbolehkan dalam ketentuan ini.
3. TALI GANDA (Double line)
Penggunaan tali ganda tidak diharuskan, namun apabila digunakan harus memenuhi persyaratan berikut :
  • Tali ganda hanya diizinkan dibuat langsung dari kenur utama yang dipergunakan untuk mancing.
  • Panjang tali ganda diukur mulai dari awal simpul (knot), anyaman (braid), pilinan (splice) yang membuat tali ganda tersebut hingga keujung peralatan yang disambungkan dengan tali ganda itu berupa simpul, peniti (snap), kili-kili (swivel) atau alat lain yang berfungsi untuk menghubungkan tali ganda dengan tali pandu ; umpan liruan (lure) ; atau kail (hook).
  • Ukuran tali ganda untuk mancing dilaut :
  • Untuk kelas kenur 10 kg (20 pon) dan kelas-kelas dibawahnya, panjang maksimum yang diizinkan adalah 4,57 meter (15 kaki). Kombinasi panjang tali ganda dengan tali pandu (leader) tidak bolch lebih dari 6,10 meter (20 kaki).
  • Untuk kelas-kelas kenur,diatas 10 kg (20 pon), panjang tali ganda dibatasi maksimum 9,14 meter (30 kaki). Kombinasi panjang tali ganda dan tali pandu tidak boleh melebihi 12,19 meter. (40 kali).
  • Panjang tali ganda untuk mancing di air tawar, maksimum 1,82 meter (6 kaki) tanpa membedakan kelas kenur. Kombinasi panjang tali ganda dan tali pandu tidak boleh lebih dari 3,04 meter (10 kaki)
Contoh cara mengukur panjang tali ganda dan tali ganda yang dikombinasikan dengan tali pandu. Angka yang tertera adalah panjang maksimum yang dizinkan untuk kelas kenur 10 kg ke bawah.

4. TALI PANDU (Leader)
Penggunaan tali pandu tidak diharuskan, namun apabila digunakan harus memenuhi persyaratan benkut :

  • Ukuran panjang tali pandu adalah panjang keseluruhan tali pandu itu sendiri, ditambah dengan panjang peralatan lain yang tersambung langsung dengan tali pandu tersebut, misalnya rangkaian kail, umpan tiruan dan sebagainya.
  • Tali pandu harus tersambung dengan kenur utama atau tali ganda melalui simpul sambungan (knot), peniti (snap), kili-kili (swivel), atau dengan alat lain yang memang berfungsi untuk keperluan tersebut.
  • Alat berbentuk apapun yang dapat membantu mempermudah memegang tali pandu (holding device) tidak boleh dipasang pada tali pandu.
  • Tidak diadakan pembatasan mengenai bahan dan kekuatan tali pandu.
  • Ukuran tali pandu untuk mancing di laut :
  • Untuk kelas kenur 10 kg (20 pon) dan kelas-kelas di bawahnya, panjang maksimum yang diizinkan adalah 4m57 meter (15 kaki). Kombinasi panjang tali ganda dan tali pandu tidak boleh lebih dari 6,10 meter (20 kaki).
  • Untuk kelas-kelas kenur diatas 10 kg (20 pon), panjang tali pandu dibatasi maksimum hingga 9,14 meter (30 kaki). Kombinasi panjang tali ganda dan tali pandu tidak boleh lebih dari 12,19 meter (40 kaki).
  • Panjang tali pandu untuk mancing di air tawar maksimum 1,82 meter (6 kaki), tanpa membedakan kelas kenur. Kombinasi panjang tali pandu dan tali ganda tidak boleh lebih dari 3,04 meter (10 kaki)
Sebuah contoh cara mengukur tali panda dan tali ganda dengan memakai umpan tiruan.
Ukuran tertera untuk mancing air tawar.

5. JORAN (Rod)
  • Joran harus sesuai dan serasi dengan tujuan etika serta kelaziman mancing. Berbagai bentuk dan ukuran joran boleh. digunakan, tetapi joran yang dapat memberikan keuntungan secara tidak jujur akan didiskwalifikasi. Ketentuan ini dimaksudkan untuk menghindari penggunaan joran yang tidak konvensionil atau tidak semestinya dipakai.
  • Panjang tangkai joran (rod tip) minimum 101,60 cm (40 inci). Panjang gagang joran (rod butt) maksimum 68,58 cm (27 inci).
  • Pengukuran harus dilakukan mulai dari titik dimana garis tengah penggulung bertemu dengan batang joran sampai keujung yang diukur. Pengukuran joran bergagang bengkok (curve butt) dilakukan secara lurus.
  • Ketentuan ukuran ini tidak berlaku bagi joran untuk mancing dari pantai (Surf Casting Rod) yang memang mempunyai karakteristik tersendiri.
6. PENGGULUNG / PENGGULUNG KENUR (Red)
  • Penggulung kenur harus sesuai dan serasi dengan tujuan etika serta kelaziman mancing.
  • Penggulung dari jenis apapun yang digerakkan dengan daya listrik, motor, hidraulik, pegas, dan sebagainya yang bukan diputar dengan tangan- dilarang dipergunakan.
  • Penggulung yang menggunakan engkol bergigi pengunci (ratched handle), dan yang bisa diputar dengan dua tangan secara bersamaan dilarang dipergunakan.
7. KAIL DENGAN UMPAN ALAMI (Hooks for Bait Fishing)Mancing dengan memakai umpan alami baik hidup maupun mati, hanya diperbolehkan dengan menggunakan paling banyak dua buah kail tunggal yang tertanam atau dipasang secara mantap pada umpan.
  • Jarak antara dua mata kail tidak boleh lebih pendek dari panjang kail yang terpanjang. Pengecualian hanya apabila salah satu kail dimasukkan kedalam mata kail lainnya. Jarak terjauh dua mata kail maksimum 45,72 cm (18 inci).
  • Kail tidak diperkenankan menjulur keluar dari umpan dan atau dipasang sehingga dapat berayun bebas. Kail berujung ganda dua atau tiga dilarang dipergunakan.
  • d) Suatu rangkaian yang terdiri dari dua kail tunggal dibenarkan untuk mancing ikan dasar (bottom fishing) asalkan kedua kail tersebut dipasang pada tali pandu atau simpul gantung (dropper) yang berbeda. Kedua kail harus tertanam mantap pada umpan dan mempunyai jarak yang cukup agar pada saat ikan terpancing oleh salah satu kail tidak sampai terkait oleh kail lainnya.
  • Semua pengajuan untuk mendapatkan pengakuan rekor atas ikan yang dipancing dengan rangkaian dua kail harus dilengkapi dengan foto atau gambar / sketsa yang menunjukkan bagaimana kedua kail tersebut dirangkai.
8. KAIL DENGAN UMPAN TIRUAN (Hooks for Lures) 
         Bila menggunakan umpan tiruan dari jenis yang mempunyai jumbai atau bisa berlenggok, misalnya cumi tiruan (konehead), kail yang boleh disambungkan pada kenur atau tali pandu jumlahnya maksimum dua buah. Kail berujung banyak dilarang dipergunakan untuk jenis umpan semacam ini. Jarak antara kedua mata kail tidak boleh lebih pendek dari panjang kail yang terpanjang kecuali apabila salah satu kail dimasukkan kedalam mata kail yang lain. Jarak terjauh antara dua mata kail maksimum 30,48 cm (12 inci). Kail yang didepan (leading hook) seluruhnya harus berada didalam jumbai dan kail yang mengayun (trailing hook ) dilarang menjulur keluar lebih dari ukuran panjang kail itu sendiri. Apabila hanya menggunakan sebuah kail, sebagian atau seluruh kail harus berada didalam jumbai.
  • Kail berujung ganda dua atau tiga boleh dipergunakan jika terpasang pada umpan tiruan yang berbentuk kaku dan memang dirancang oleh pabrik pembuatnya khusus menggunakan kail semacam itu, misalnya pada umpan tiruan berbentuk ikan (minnows lure). Jumlah kail yang terpasang paling banyak tiga buah, boleh berupa kail tunggal, kail berujung ganda dua atau tiga, atau kombinasi diantara ketiganya, namun setiap kail harus bisa bergerak secara bebas.
  • cSemua pengajuan untuk mendapatkan pengakuan rekor atas ikan yang dipancing dengan menggunakan umpan tiruan harus disertai foto atau gambar/sketsa yang menunjukkan. dengan jelas jenis kail, jumlah kail, dan letak kail yang terpasang.
9. PERALATAN LAINNYA

a) KURSI AJAR (Fighting Chair)
Kursi ajar tidak boleh dilengkapi dengan alat penggerak mekanis yang dapat membantu mempermudah pemancing sewaktu mengajar ikan.
b) PENAHAN JORAN (Gimbals)
Penahan joran, baik yang berada di kursi ajar maupun yang terpasang di sabuk ajar (rod belt), harus bisa bergerak secara bebas, termasuk yang bisa bergerak secara vertikal. Semua jenis penahan joran yang dapat mengurangi perlawanan ikan atau memungkinkan pemancing dapit beristirahat selagi mengajar ikan, dilarang dipergunakan.
c) GANCO DAN JARING SESER (Gaffs and Nets)
Hanya kait tunggal yang dibenarkan digunakan sebagai ganco. Harpun atau tombak bertali dilarang dipergunakan. Ganco dan jaring seser yang dipergunakan untuk mengangkat ikan ke perahu atau ke darat panjang keseluruhahanya maksimum 2,43 meter (8 kaki). Tetapi untuk mancing di jembatan, dermaga, atau ditempat yang letaknya jauh dari permukaan air, ketentuan tentang ukuran panjang ganco dan jaring seser boleh tidak diberlakukan. Ganco bergagang (fixed gaffi) yang diberi tambahan tali, atau ganco bertali (flying gaffii), panjang tali yang diizinkan maksimum 9,14 meter (30 kaki). Pengukuran untuk panjang tali dari ganco lepas bertali dimulai dari tempat dimana tali diikatkan sampai keujung tali lainnya. Hanya panjang efektif yang diperhitungkan.
d) PELAMPUNG / KUMBUL (Float)
Pelampung yang diizinkan yaitu kumbul kecil yang hanya berfungsi untuk menetapkan posisi kedalaman umpan. Segala macam bentuk pelampung yang dapat mengurangi perlawanan ikan yang terpancing dilarang dipergunakan.
e) JALA / JARING / ALAT PENJERAT (Entangling Device)
Semua alat yang dapat menjerat ikan, baik dengan maupun tanpa kail dilarang digunakan selama mancing. Termasuk dalam larangan ini adalah penggunaan untuk mencari ikan yang akan digunakan sebagai umpan (baiting).
f) TIANG PENGHELA (Outrigger), BANDUL PENGHELA (Dowrigger) dan LAYANG - LAYANG (Kite)
Tiang penghela. bandul penghela, dan layang-layang boleh dipergunakan asalkan hubungan kenur utama dengan alat-alat tersebut dilakukan melalui alat penjepit yang bisa terlepas (snap/release clip). Tali ganda dan tali pandu tidak boleh dihubungkan dengan. alat penjepit, baik secara langsung maupun melalui suatu alat lain lagi.
g) TALIPENGAMAN(SafetyLine)
Tali pengaman boleh dihubungkan ke joran asalkan tidak berfungsi untuk membantu pemancing mengajar ikan.

KETENTUAN TENTANG CARA MANCING 
    Terhitung mulai saat umpan disambar ikan (strike), pemancing dengan tenaganya sendiri harus mengaitkan kail (hook), mengajar ikan (fight), dan mengangkat ikan keatas perahu atau ke daratan, tanpa dibantu oleh orang lain kecuali yang diperbolehkan dalam ketentuan ini.
  1. 2. Apabila ikan menyambar umpan dari joran yang terletak di penaruh joran (rod holder), secepatnya pemancing harus mengangkat joran tersebut dari penaruhnya. Maksud ketentuan ini adalah agar pemancing mengaitkan kail dengan joran yang sudah berada ditangan.
  2. Dalam hal terjadi lebih dari satu sambaran pada pancing-pancing yang dipasang olehh scorang pemancing, hanya ikan yang pertama diajar oleh pemancing itu yang sah untuk diajukan sebagai rekor.
  3. 4. Pemancing yang menggunakan tali ganda harus mentaati ketentuan bahwa waktu yang dipergunakan untuk mengajar ikan harus lebih banyak dihabiskan dengan menggunakan kenur utama daripada dengan tali ganda.
  4. Pelana ajar (harness) boleh dihubungkan dengan joran atau penggulung kenur tetapi tidak ke kursi ajar. Pemasangan pelana ajar boleh dibantu oleh orang lain.
  5. Sabuk ajar (rod belt) atau penahan joran pada pinggang (waist gimbal) boleh digunakan.
  6. Pada saat tali pandu telah menyentuh ujung joran atau sudah dapat dijangkau tangan, pemancing boleh dibantu orang lain
  7. Dengan cara meraih, menahan, dan menarik tali pandu agar ikan yang terpancing dapat didekatkan ke perahu.
  8. Ketentuan tentang peralatan dan cara mancing tetap berlaku hingga ikan hasil pancingan selesai ditimbang.

HOOK Mata Kail

Hook/mata kail sudah dikenal orang sejak jaman dahulu, hal ini dapat dilihat bahwa pada jaman dahulu hook selalu dibawa orang yang melakukan perjalanan dan digunakan sebagai alat untuk mendapatkan ikan. Dahulu hook dibuat orang dengan menggunakan kayu, tulang belulang, gigi ikan paus dsb, kemudian dari bahan tersebut dibentuk dan diikat menggunakan tali sehingga menyerupai bentuk hook. Dari penjelasan diatas maka hook dapat didefinisikan sebagai salah satu alat yang terpenting dalam memancing ikan dan berfungsi untuk mengait ikan yang akan dipancing.

Bagian-bagian hook
Berikut adalah penjelasan dari tiap bagian hook :
a. Tip
Tip pada hook harus benar-benar tajam, supaya bisa hook up (ikan terkait mata kail) dengan sempurna.
b. Barb
Barb berfungsi agar hasil pancingan tidak mudah terlepas setelah hook up, tapi di beberapa tempat pemancingan melarang penggunaan hook yang memilki barb yang terlalu panjang, karena barb yang panjang dapat menyebabkan luka parah pada ikan yang terpancing.

c. Point
point terbentuk dengan cara stamping, cutting, grinding atau gabungan dari ketiga proses tersebut. Point merupakan bagian yang terpenting dari hook dan sangat berpengaruh pada saat hook up. Hook point dibedakan menjadi :
- Hollow point, misalnya : Chinu, Marusode
- Curved in point, misalnya : Tuna circle
- Dublin point, misalnya : O’Shaughnessy, Round bent sea
- Knife edge point, misalnya : Tuna hook, Beak hook

d. Gap
Lebar dan sempitnya gap dipengaruhi oleh bentuk bend serta ukuran hook. Umumnya gap yang lebar akan sangat berguna jika kita memancing dengan menggunakan umpan alami, karena ada kelebihan ruang diantara gap.

e. Throat
Dalam dan dangkalnya throat atau tenggorokan mata kail yang dipakai tergantung jenis ikan dan cara makan ikan yang dipancing.

f. Bend
Umumnya bentuk bend juga mempengaruhi kekuatan hook saat penetrasi dan hook up. Bentuk-bentuk bend dibedakan menjadi :
- Kirbed, misalnya : American Kirby, Tuna hook, Tuna circle
- Straight, misalnya : O’Shaughnessy, Sproat hook
- Reversed, misalnya : Beak hook, Bait holder
Sedangkan bentuk body pada bagian bend dibedakan menjadi 2 jenis yaitu :
- Regular, bentuknya bulat misalnya :Round bent sea, American Kirby
- Forged, dari bentuk bulat dipadatkan, dimana kekuatannya akan bertambah ­+ 20% misalnya : O’Shaughnessy, Beak hook

g. Shank
Benuk shang dibedakan menjadi long shank (panjang) dan short shank (pendek). Umumnya shank yang panjang akan memudahkan pemancing dalam melepaskan hook dari mulut ikan, karena masih tersisa sedkit ruang untuk memegang shank. Umumnya untuk pemancingan dengan umpan hidup (mis : cacing) mata kail yang digunakan adalah yang memiliki slice (duri) pada bagian shank, yang berfungsi untuk mengikat umpan (agar umpan tidak mudah terlepas atau tergelincir ke bawah) contoh : Bait hoder, Okiami chinu.

h. Eye
Eye berfungsi sebagai tempat untuk memasang senar, kawat dan aksesoris memancing lainnya. Bentuk-bentuk eye dibedakan menjadi :
- Flat, misalnya : Chinu, Umitanago
- Hole in flat, misalnya : Tuna circle
- Ringed, misalnya : O’Shaughnessy
Jenis-jenis Ringed :
  • Tapered eye, misalnya : Jig hook
  • Ball eye, Misalnya : O’Shaughnessy
  • Looped eye, misalnya : Double hook
Metode penomoran kail
Metode penomoran mata kail didasarkan pada lebar mata pancing dan diameter batang pancing. Semakin kecil ukuran pancing semakin besar penomorannya. Ukuran 0 atau 1 adalah ukuran terbesar kail.

Nomor kail
Celah ( mm )
Diameter ( mm )
12
9,5
1,0
11
10,0
1,0
10
11,0
1,0
9
12,5
1,5
8
14,0
1,5
7
15,0
2,0
6
16,0
2,0
5
18,0
2,5
4
20,0
3,0
3
23,0
3,0
2
26,5
3,5
1
31,0
4,0
0
35,0
4,5
Sumber : fisherman’s workbook
(Sumber:iftfishing.com)

JORAN

 JORAN

           Joran dalam kegiatan memancing memiliki kegunaan khusus , yang utama adalah memudahkan pemacing untuk melempar mata pancing jauh ke perairan. Dengan penggunaan joran daerah sasaran pemancingan akan lebih luas. Joran juga akan mempermudah pemancing pada saat ia “Fight “ atau mengendalikan ikan yang sudah terkena mata pancingnya. Penggunaan joran meskipun tidak mutlak tetapi akan mempermudah proses pemancingan itu sendiri.
Joran jaman dahulu pertama kalinya dibuat di eropa sekitar 200 tahun yang lalu, dan kebanyakan di ekspor ke Amerika. Jenis joran tersebut masih cukup kaku dan bahan yang digunakan untuk membuat jorannya adalah kayu Hickory yang terkenal karena kekerasannya, dan sekarang banyak dikenal sebagai joran untuk Trolling.

Periode Joran Kayu
Pada perkembangannya joran yang cukup kaku ini kurang diminati oleh berbagai kalangan menginngat jenis tersebut kurang pas kalau di pakai untuk memancing di perairan tawar, maka dicarilah bahan pengganti yang lebih lentur yaitu Bambu, diambil dari kebudayaan orang Cina, dimana orang Cina juga suka memancing, dan mereka menggunakan bambu sebagai bahan jorannya. Dari ratusan jenis bambu yang mereka teliti jenis yang terbaik untuk dijadikan sebagai joran adalah Tonkin Cane atau buluh tonkin, memang bentuknya seperti buluh, bambu ini bentuknya kecil seperti joran dan semakin mengecil pada bagian ujung buluhnya secara alami. Dan mereka sudah memakainya dari jaman nenek moyangnya dahulu.

Periode Joran Bambu
Dan orang Eropa serta Amerika meneliti kekuatan dari bambu itu, mereka menemukan kekuatan bambu yang lentur tentu saja jauh lebih baik dibandingkan dengan bahan kayu yang selama ini mereka pakai, tetapi mereka juga menemukan kelemahan dari bahan bambu ini dimana karena ada lubang di dalamnya akan mengurangi kekerasan dari jorannya. Maka dibuatlah joran dengan bahan bambu yang sudah mereka ganti strukturnya. Bahan bambu mereka belah menjadi beberapa bagian, ada yang 4 belahan ( quadrate ) ada yang 5 belahan ( Pentagonal ), 6 belahan ( hexagonal ),dan 8 belahan ( octagonal ). Belahan – belahan ini disatukan dengan lem dan dibuat runcing pada ujungnya seperti halnya joran – joran yang lain. Dan penggunaan joran bambu semakin berkembang masa itu.

Periode Joran Masa kini
joran pancingSetelah berpuluh tahun lamanya joran bambu berkembang, diketemukanlah bahan – bahan yang memiliki kekuatan lebih baik serta kelenturan yang memenuhi syarat untuk sebuah joran. Fiberglass merupakan penemuan yang sangat membantu para pemancing. Merupakan serat yang dihasilkan dari oksidasi alkali sehingga menghasilkan strand, bahan serat yang keras, namun lentur dan tidak mudah patah. Dan sekarang banyak joran modern juga menggunakan bahan lain yang sangat kuat dan juga lentur yakni titanium, yang terkenal sebagai logam paling keras dan juga serat karbon yang dijadikan bahan pesawat luar angkasa. Penggunaan logam yang keras ini tentu saja menggunakan metode khusus seperti pembuatannya yang dibentuk seperti antena untuk menghasilkan efek lentur. Tentu saja kemajuan teknologi akan membuat hoby memancing menjadi lebih maju. Dan pola penangkapan ikan juga semakin modern. Semoga kemajuan ini juga dibarengi dengan perlindungan alam yang gencar juga sehingga ikan yang akan dipancing tidak sampai punah karena polusi dan penangkapan ikan yang tidak bertanggung jawab.

Dikutip dari Buku “ Pancing “
Karangan Fatichus Surur
Peneliti Teknik Penangkapan Ikan
 (sumber: Pemancing.com)

Jenis Lure, cara memancing


Jenis-jenis Lure
Berikut ini merupakan penjelasan mengenai berbagai jenis lure:

Minnow
Seperti yang terlihat pada gambar, minnow adalah sejenis ikan kecil yang bergerak secara alami seperti ikan. Kebanyakan lure jenis minnow merupakan tiruan bentuk dan warna ikan yang hampir sama persis. Lure ini digunakan pada fresh water dan salt water, biasanya effektif pada saat ikan sedang lapar dan rakus. Lure jenis ini tersedia dalam berbagai jenis kedalaman, shallow type untuk target ikan yang relatif tidak dalam (dekat dengan permukaan), deep type untuk target ikan yang bermain di kedalaman, floating type merupakan lure yang bermain dipermukaan dan sinking type merupakan lure yang cepat sekali tenggelam untuk target ikan di dekat dasar.


 
Top Water
Lure jenis ini menggoda/menarik ikan di permukaan. Lure ini beraksi seperti ikan kecil yang panik dan lari menjauh. Lure ini sangat effektif untuk memancing ikan yang bermain disekitar permukaan. Yang termasuk lure jenis ini antara lain jenis pencil dan popper yang menciptakan cipratan dipermukaan dan menimbulkan bunyi yang menggoda ikan.


Vibration
Lure jenis ini menghasilkan gerakan bergetar yang tinggi dengan bergoyang-goyang untuk menarik ikan bahkan dalam perairan dingin atau dengan jarak pandang yang rendah.


Metal Jig
Lure yang terbuat dari timah yang tengelam sambil bergoyang dan mengkilat permukaannya. Lure jenis ini biasanya untuk target perairan dalam, tapi bisa juga untuk target perairan sedang tergantung kondisi arus. Bisa digunakan untuk casting dari pantai untuk jigging di tengah (tergantung berat dan bentuknya).   

Target Water Range By Lure:



Warna Lure
Ada banyak macam warna lure. Pemancing kadang bingung dalam memilih warna lure.


Warna lure terbagi atas 2 macam pola yaitu natural color yang mencontoh bait fish atau ikan mangsa dan yang kedua warna-warna mencolok yang kontras/ menyolok yang menggoda di dalam air. Warna natural terdiri dari hitam, biru, hijau, coklat pada sisi punggung lure. Warna mencolok terdiri dari hijau kekuningan, oranye, merah dan sebagainya.
Warna-warna natural menggoda selera makan ikan sementara warna mencolok menggugah rasa ingin tahu ikan. Warna effektif untuk untuk menarik perhatian ikan yang sudah kenyang adalah warna mencolok dibanding warna natural/ alami. Dengan kata lain warna lure dengan warna alami cocok untuk ikan yang lapar.

Praktek Memancing
Minnow
Kebanyakan ikan-ikan kecil bermain dibalik karang ketika air pasang dan karang berada didalam air. Ikan besar pendatang biasanya datang ke lokasi ini untuk memakan ikan-ikan kecil ini. Jika lokasi ini agak dangkal, dan kondisi air dan karang seperti diatas, penggunaan minnow bisa dipraktekan. Lure yang bisa di lempar jauh sangat direkomendasikan untuk menjangkau daerah yang lebih dalam.


 Top Water (permukaan)
Ketika ikan-ikan kecil dikejar oleh ikan besar dipermukaan, pilih lure permukaan seperti popper. Mainkan rod dengan hati-hati untuk membuat cipratan seolah2 ikan sedang menerkam mangsa.




Vibration
Lure jenis ini direkomendasikan sebagai lure pencari di air dalam ketika spot ikan bermain sulit ditemukan, penggunaannya mudah hanya dengan menggulung tali pancing dengan reel.



Metal Jig
Jika ingin cast ke jarak yang lebih dalam dan lebih jauh, metal jig sangat berguna. Metal jig kecil dapat dilempar sangat jauh dan dapat menyelam lebih dalam dari lure dari plastik atau kayu. Ikan target untuk lure jenis ini adalah ikan yang bermain di dasar dan pertengahan. Ketika menggunakan jig ini, pemancing harus memainkan rod keatas dan kebawah agar jig dapat bergerak sesuai dengan yang kita inginkan.

(sumber http://www.iftfishing.com )






Sendang Biru 1

Foto by Google Earth
     Rencana udah disiapkan Anglerman Didik mulai tilak-tiluk, karena malam itu dia sehabis dinas sore harus bergegas bersama timnya Mulyono, Taufik, Teguh, Brian, Sandi, Hobib, Wiwied, taklupa juga anglerman pemula bpk Agus untuk segera meluncur ke sendang biru. Kali ini NDFC menjajal memakai perahu nelayan yang dirancang khusus untuk memancing menuju sebelah selatan Pulau sempu. Seperti biasa kita mampir dulu dirumah salah satu anglerman yang bertempat tinggal di Perumahan Bululawang, disana kita mengatur strategi mengfixkan semua persiapan. Sampai disendang biru tepatnya di TPI yang baru sekitar pukul 01.00 WIB dini hari dan mulai turun kelaut 1jam kemudian. rute yang dilalui melalui Tamban dan berbelok kearah kanan. Perlu dicatat NDFC belum tahu spot yang mantab disana. dan hanya mengandalkan perkiraan. dan semua kru NDFC juga lupa minum obat anti mabuk sehingga sebagian besar tak kuat nahan liak-liuk tarian air di samudra yang mengakibatkan mabuk kabeh....hahahahaha. Dan mancing saat itu tidak begitu sukses.....


Cuap-cuap sebelum turun ke kapal
Siap berangkat nich

Aksi canda Taufik & Sandi


Laporan sang Reporter

Pembukaan nich boss...
Opo'o Piex...

Strike Mul...

Diikuti Brian...
Makan dulu ahhh...

Ada yang KO & bertahan...(mabuk.?!?!)

Videonya broo...




 

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More